Busana Pria
Busana pria adalah busana yang biasa dikenakan kaum pria. Pakaian pria cenderung modelnya begitu-begitu saja, berbeda dengan pakaian wanita yang mempunyai model bermacam-macam.

Macam busana pria antara lain:
- Celana Panjang
- Celana Pendek
- Kemeja
- Piyama
- Kaos Oblong (t-shirt)
- Jaket
- Safari
- Setelan Jas
- Busana-busana Daerah (Beskap, Surjan, dll.)

Merubah Pola Busana
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengubah pola adalah:
- menganalisa model terlebih dahulu agar dapat memahami desain kegunaannya, nama bagian-bagian desain, hiasannya serta detail-detail secara keseluruhan.
- Belajar membuat pola konstruksi pertama mengenal cara-cara membuat pola dasar, kemudian merubah pola menurut model berdasarkan analisa model.
- Tanda-tanda pola sangat diperlukan pada saat membuat pola untuk mengetahui letak dan arah bagian-bagian pola tersebut.
Analisa Model
Sebelum melakukan pecah pola busana sebaiknya kita menyimak atau menganalisa model terlebih dahulu bagaimana bentuk lengan, kerah, ukuran, dan sebagainya. Kemudian menentukan arah dan bentuk garis hias, perbandingan bidang, serta bagaimana menggunakan lipit kup pola dalam mengkonstruksi pola menurut model.
Untuk mampu menganalisa model, terlebih dahulu harus mengetahui ciri-ciri model, yaitu:
- Gejala perspekrif – Mengungkap macam-macam sikap berdiri.
- Arah Lungsin Kain – Arah benang dapat ditafsirkan dengan melihat jatuhnya bagian itu serta motif bahannya.
- Tekstur – Wujud bahan atau tekstur pada gambar model dapat dikenal pada siluetnya.
- Warna dan corak bahan.
- Teknik penyelesaian dalam kaitan menggambar polanya.
- Mode dan tujuan pemakaian.
- Hiasan dan pelengkap pakaian.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembuatan busana pria pemilihan bahan sangat berpengaruh. Pemilihan bahan untuk model busana pria perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Bentuk busana yang direncanakan
Bahan yang dipilih harus disesuaikan dengan bahan yang akan dipergunakan untuk kemeja, celana, piyama, atau jas, karena setiap bentuk busana memerlukan bahan yang berlainan baik asal serat dan sifatnya. Selain itu, juga perlu diperhatikan atau disesuaikan tingkat usia (anak, remaja, dewasa).
b. Desain Busana
Tiap-tiap desain busana memerlukan bahan yang berlainan karena sifat bahan tekstil, sifat tenunan, corak atau warna akan berpengaruh terhadap sesuai atau tidaknya desain tersebut, misalnya:
- Bahan lembut untuk desain yang mempunyai kerut.
- Bahan polos untuk desain yang mempunyai variasi jahitan, jahitan hias, opneisel, garis princess, dll.
- Bahan kaku dan bercorak untuk desain sederhana.
c. Kemampuan Daya Beli
Berbusana sederhana namun rapi dan serasi akan memberikan rasa percaya diri. Untuk itu, diperlukan perencanaan yang matang antara pemilihan bahan busana, model, dan perlengkapannya disertai dengan tekun belajar memilih bahan yang baik dan disesuaikan dengan kemampuan daya beli.
Tanda-tanda Pola Busana
Berikut gambar tanda-tanda pola busana:
Ukuran Standar Busana Pria Dewasa
Berikut tabel ukuran standar busana pria dewasa
Tabel ukuran standar kemeja pria dewasa
Tabel ukuran standar celana panjang pria dewasa
Merubah Pola Dasar Busana Pria

Pola Dasar Kemeja
Ukuran yang dibutuhkan:
- Panjang Kemeja , misalnya 65 cm
- Lebar Punggung, misalnya 42 cm
- Lingkar Badan, misalnya 84 cm
- Lingkar Leher, misalnya 36 cm
- Panjang Lengan, misalnya 22 cm
- ½ Lingkar Lengan, misalnya 17 cm
- Rendah Bahu, misalnya 4 cm
- Rendah Punggung, misalnya 18 cm
- Panjang Punggung, misalnya 38 cm

Keterangan pola dasar kemeja:
- Pola Bagian Muka (Badan Depan)
- AB : Panjang Muka
- AC : 2 cm (Ukuran tetap), 1,5 cm untuk anak-anak
- AD : 4 cm (Rendah Bahu)
- AE : 7 cm (1/6 Lingkar Leher + 1)
- AF : AE + 2
- DF1 : ½ Lebar Punggung + 1
- CG : Rendah Punggung
- GG1 : ¼ Lingkar Badan + 4
- F1I : Dibagi 3
- JJ1 : 1,5 sampai dengan 2 cm
- Pola Belakang (Badan Belakang)
- Jiplaklah Pola Muka
- Dari E masuk 1,5 cm
- FF1 : 6 cm
- F1F2 : 7 cm
- F1S : 1/10 Lebar Punggung
- Pola Lengan kemeja
- AB : Panjang Lengan
- AC : Rendah Punggung + 1
- AB =CD
- CE : ½ AC-1
- BF : ½ Lingkar Lengan
- Pola Kerah
- AB : 6 cm
- BC : 4 cm
- CD : ½ Lingkar Kerung Leher
- Dari B naik 1 turun 1
- Dari D naik 1,5 cm
- Dari E geser masuk 2,5 cm
- Dari F naik 1 cm
- Dari A turun 1 cm
Pecah Pola Kemeja Pias Punggung
Adalah kemeja yang memiliki potongan di bagian punggung, kerah kemeja, lengan bermanset dan saku tempel. Hal-hal yang diperlukan dalam dalam membuat pola kemeja pias punggung adalah:
- Pola Dasar Kemeja
- Pola Dasar Lengan
- Kerah Kemeja
Berikut gambar pecah pola kemeja pias punggung

Pecah Pola Busana Muslim Pria (Koko)
Keterangan pada gambar model baju muslim (koko) adalah kancing tersembunyi, lengan licin, kerah sanghai, saku tempel. Pembuatan pola lengan baju muslim pria (koko) sistemnya sama dengan pembuatan pola lengan kemeja pias punggung, tetapi panjang lengan tidak dikurangi karena tidak bermanset.
Hal-hal yang diperlukan untuk membuat pola baju koko adalah:
- Pola Dasar Kemeja
- Pola Dasar Lengan
- Kerah Shanghai
Berikut gambar pecah pola baju muslim pria (baju koko)

Pecah Pola Piyama
Ukuran yang Dibutuhkan:
- Lingkar Panggul 198 + 2 cm
- Panjang Celana 98 cm
- Tinggi Duduk 30 + 3 cm

Keterangan Pola Muka:
- AB Panjang Samping
- AD ¼ Lingkar Panggul
- AE Tinggi Duduk
- GI ¼ x ¼ Lingkar Panggul
- IJ ¼ x ¼ Lingkar Panggul –1 cm
- GK 1/3 x ¼ Lingkar Panggul
- DD1 ¼ x ¼-1 Lingkar Panggul
Pecah Pola Celana Pantalon
Gambar pola celana pantalonUkuran yang Dibutuhkan:
- Panjang Celana 96 Cm
- Lingkar Pinggang 76 Cm
- Lingkar Pesak 69 Cm
- ½ Lingkar Paha 30 Cm
- ½ Lingkar Lutut 23 Cm
- ½ Lingkar Kaki 20 Cm
Keterangan pola celana pantalon:
- Pola Muka
- AB Panjang Celana
- AC 1/3 Lingkar Pesak
- AD 5 cm
- DD1 ½ Lingkar Paha – 3
- D1D2 3 cm
- AE 3 cm
- EF ½ Lingkar Pinggang
- Tarik garis dari F ke D2 bentuk pesak bagian depan
- FF1 1 cm
- FG ½ EF Tarik garis lipatan celana
- BH naik 6 cm
- K ½ JI
- LKM ½ Lingkar Lutut – 3
- POQ ½ Lingkar Kaki – 2
- FT
- Pola Belakang
- FF2 1 cm
- D1D3 8 cm
- MM1 6 cm
- QQ1 4 cm
- Dari F2 naik 3.5 cm
- F3R ¼ Lingkar Pinggang

Catatan:
- Untuk mengubah macam-macam model kemeja kita harus mengacu pada pola dasar kemeja. Berdasarkan pola tersebut kita dapat mengubah sesuai keinginan pelanggan atau sesuai gambar.
- Model pantalon pria untuk setelan pakaian pria biasanya tidak begitu rumit, hanya variasi saku samping, besar kecilnya pipa, dan pemakaian lipit. Pada pinggang bisa ber ban atau diselesaikan dengan lapisan ke dalam.
- Dalam pembuatan pola model celana piyama lebih sederhana dimana pada sisi luar tidak memakai jahitan tetapi berupa lipatan, demikian pula penyelesaian pinggang biasanya dengan elastik.
Referensi:
- Modul SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA, PECAH POLA BUSANA PRIA, Penulis: Yuni Rusyanti, S.Pd, Mursid, S.Pd, Brigita Rismiarsih, Faslitator: Dra. Catri Suharyati, MM, DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN DASAR, 2005