Busana Wanita
Desain busana wanita yang dipilih dan dibuat harus disesuaikan dengan kesempatan pemakaian, usia pemakai, bentuk tubuh pemakai.
Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk lima macam kesempatan yaitu:
- Busana Rumah
- Busana Rekreasi
- Busana Kerja
- Busana Pesta
- Busana Modifikasi/Khusus
Adapun syarat- syarat busana sesuai kesempatan tersebut adalah:
1) Busana Rumah
- Contoh: daster, baby doll
- Desain sederhana dan praktis
- Bahan menyerap keringat, lembut dan mudah dalam perawatan
- Corak dan warna menyesuaikan
- Contoh: celana berbagai model dan blus
- Desain praktis
- Bahan nyaman dipakai
3) Busana Kerja
- Contoh: Rok/celana dengan blus, Rok/celana dengan blazer/jas
- Desain praktis, mudah dalam pemakaian
- Bahan menyerap keringat, mudah dalam pemeliharaan
- Warna menyesuaikan
4) Busana Pesta
- Contoh: gaun dengan ukuran pendek, sedang atau panjang
- Desain mewah/bawah variasi
- Bahan berkualitas/mewah
- Warna cerah, lembut
- Contoh: kebaya berbagai model dipadukan dengan rok panjang, kain panjang, sarung
- Model bervariasi dengan tidak meninggalkan bentuk asli
- Bahan berkualitas, mewah
- Warna lembut, menyesuaikan
Pecah Pola Bagian Busana Wanita
Setelah anda mengenal busana untuk berbagai kesempatan, sebagai bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam pecah pola busana wanita, anda perlu memahami terlebih dahulu tentang bagian–bagian busana yang meliputi:
- Macam-macam bentuk leher
- Macam-macam bentuk kerah
- Macam-macam bentuk lengan
- Macam-macam bentuk rok
Pemahaman tentang bagian–bagian busana ini sangat penting untuk dapat menganalisa, memahami desain busana, selanjutnya dapat menafsirkan cara mengkonstruksi pola sesuai desain. Sebagai dasar dalam konstruksi pola busana wanita anda perlu menyiapkan terlebih dahulu kutipan:
- Pola dasar badan (wanita) muka dan belakang
- Pola dasar lengan
- Pola dasar rok
Sebelum melakukan pecah pola anda harus sudah paham tentang cara mengambil ukuran untuk berbagai model busana wanita. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengambilan ukuran adalah:
- Peragawati memakai pakaian pas pada badan, dianjurkan memakai kaos ketat agar lebih tepat menentukan bagian tubuh.
- Peragawati tidak memakai benda-benda yang menambah tebal permukaan tubuh misalnya ikat pinggang, dompet dan lain-lain.
- Peragawati berdiri tegak tetapi santai, pandangan lurus kedepan.
- Anda sebagai pengambil ukuran berdiri di kanan atau kiri menghadap model
- Mengikatkan pita kain pada sekeliling lingkar badan, lingkar pinggang, lingkar panggul.
- Melakukan pengukuran secara berurutan dan teliti.
Setelah anda memperoleh ukuran yang tepat anda juga harus mampu menganalisa model busana, mampu membuat perbandingan garis-garis pola dan kelengkapannya sehingga anda dapat membuat pola secara tepat baik ukuran maupun bentuknya.
Tanda-tanda Garis Pola
Garis Leher
Macam–macam Bentuk Garis Leher adalah:
- Leher bulat
- Leher segi empat
- Leher variasi segi empat
- Leher perahu
- Leher segi lima
- Leher Sabrina
- Leher runcing lebar
- Leher perahu
- Leher tinggi
Bentuk Kerah
Macam–macam Bentuk Kerah adalah:
- Kerah rebah
- Kerah setengah berdiri
- Kerah rever
- Kerah formal
- Kerah setali
- Kerah jas
- Kerah tinggi
- Kerah pakai lekuk
- Kerah stuart
- Kerah belati
- Kerah sanghai
Bentuk Lengan
Macam–macam Bentuk Lengan adalah:
- Lengan licin
- Lengan kop
- Lengan kop pakai kerut
- Lengan pot
- Lengan kupu – kupu
- Lengan puncak
- Lengan kuncup mawar/lengan Tulip
- Lengan tanpa bantalan
- Lengan kimono pendek
- Lengan kimono panjang
- Lengan reglen licin
- Lengan reglen dengan kerutan
Lengan berkerut di bagian atas
Pola dasar lengan digunting dari atas tengah ke kiri dan ke kanan. Kemudian direnggangkan ± 5 cm menurut model.
Lengan puncak ini dapat diubah menjadi lengan Cempaka Telor atau Kuncup Mawar/Tulip.
Rok
Macam–macam Rok adalah:
- suai
- span
- pras empat
- pras enam
- pras delapan
- lipatan penuh
- setengah lingkaran/setengah payung
- lingkaran/rok payung
- sudut berkerut
- celana
- sarung
Pecah Pola Rok
Gambar pola rok
- mt.2 : lingkar pinggang 68
- depan ¼ mt.2 + 1 = 17 + 1 = 18
- belakang ¼ mt.2 – 1 = 17 – 1 = 16
- mt.3 : lingkar panggul 96
- depan ¼ mt.3 + 1 = 24 + 1 = 25
- belakang ¼ mt.3 – 1 = 24 – 1 = 23
- mt.12 : panjang rok 70
- Panjang seluruhnya 112
- Panjang baju 42
- Tinggi panggul 20
Panjang baju diukur dari akhir leher sampai pinggang (di garis tinggi buah dada).
depan
- A A’ = 2 cm
- A’ A2 = tinggi panggul = 20
- B B’ = tinggi panggul = 20
- A’ A3 = panjang rok = 70
- A B = ¼ mt.2 + 1 cm
- A2 B’ = ¼ mt.3 + 1 cm
- A3 B2 = ¼ mt.3 + 1 + 5 = 20 cm
- B2 B3 = 1 ½ cm
belakang
- C C’ = 2 cm
- C’ C2 = tinggi panggul = 20
- D D’ = tinggi panggul = 20
- C’ C3 = panjang rok = 70
- C D = ¼ mt.2 – 1 cm
- C2 D’ = ¼ mt.3 – 1 cm
- C3 D2 = ¼ mt.3 – 1 + 5 = 29 cm
- D2 D3 = 1 ½ cm
Gambar pecah pola rok 1
Pecah pola rok setengah payung
Pecah pola Rok Payung
Pecah pola Rok Susun Berkerut
Pecah pola Rok Celana
Referansi:
-
PECAH POLA BUSANA WANITA, tim penyusun: Emy Handayana, Dra Hendra Widiastuti, Hajar DG Malogi, Sumarni, DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2005