Pengetahuan Dasar Manufaktur Garmen

Manufaktur Garmen


Pengertian manufaktur secara teknis adalah kegiatan pengolahan bahan mentah baik melalui proses kimia dan atau fisika menjadi suatu produk dengan bentuk, sifat maupun tampilan baru. Selain itu manufaktur juga mencakup mengenai perakitan berbagai bahan hingga menjadi suatu produk tertentu.

Pengertian manufaktur berdasarkan segi ekonomi adalah kegiatan transformasi suatu bahan mentah menjadi suatu produk yang memiliki bentuk, serta nilai jual.

Perusahaan manufaktur adalah suatu badan usaha dimana pengerjaannya menggunakan mesin, peralatan tertentu, serta  tenaga kerja dengan jumlah dan keahlian tertentu.

Dalam proses serta tahapan yang dilakukan pada kegiatan perusahaan manufaktur, dilakukan dengan berdasarkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Salah satu dari bagian perusahaan manufaktur biasanya disebut pabrik. Pabrik adalah suatu tempat untuk proses manufakturing.

Manufaktur garmen (pakaian jadi) adalah industri membuat produk garmen (pakaian jadi) dari bahan kain atau kulit. Industri garmen ini membutuhkan banyak sekali tenaga kerja untuk menghasilkan produksi pakaian dengan kapasitas yang besar.

Di dalam bisnis manufaktur garmen terdapat pembagian kerja terorganisir yang bekerja sesuai tugas dan fungsinya masing-masing berdasarkan SOP yang ditetapkan. Secara umum dapat dibedakan menjadi 4 bagian atau departemen yaitu:

  • Departemen pra-produksi
  • Departemen produksi
  • Departemen pasca produksi
  • Departemen pendukung

 

Gambar contoh alur kerja bisnis garmen

 

 

Gambar contoh alur kerja perencanaan

 

Departemen-departemen di Pabrik Garmen


Berikut contoh departemen-departemen yang ada pada pabrik garmen (meskipun masing-masing pabrik bisa berbeda baik penamaan maupun fungsinya tergantung pada jenis produk, kapasitas dan sistem yang dipakai di dalam pabrik tersebut):

  1. Departemen pemasaran dan pengembangan bisnis (Marketing and business development)
  2. Departemen Desain
  3. Departemen Merchandising (MD)
  4. Departemen Pembuatan Pola (Pattern Making, CAD)
  5. Departemen Pengadaan Sampel
  6. Departemen Penyimpanan dan Pengadaan Bahan/Kain
  7. Departemen Penyimpanan dan Pengadaan Aksesoris (Trims and Accessory)
  8. Departemen Laboratorium (Fabric Testing)
  9. Departemen Perencanaan dan Pengawasan Produksi (Production Planning and Control)
  10. Departemen Potong (Cutting)
  11. Departemen Jahit (Sewing)
  12. Departemen Pengendalian Mutu (Quality Control)
  13. Departemen Pemeliharaan Mesin (Machine Maintenance)
  14. Departemen Cuci Garment (Washing)
  15. Departemen Finishing
  16. Departemen Printing
  17. Departemen Embroidery

Berikut contoh departemen pendukung (supporting departments)

  1. Industrial Engineering
  2. EDP / IT
  3. Accounting
  4. Human Resource and Administration
  5. Shipping and documentation
Gambar contoh diagram alir manufaktur pakaian jadi

 

Pemasaran (Marketing)

Bagian pemasaran (marketing) di sebuah perusahaan garmen bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang diproduksi, mencari pelanggan (customers) baru, dan mendatangkan lebih banyak pesanan. Di dalam departemen pemasaran terdapat tim yang dipimpin oleh manajer pemasaran.

Hal-hal yang dilakukan dalam departemen pemasaran antara lain:

  • Bertemu dengan pembeli atau calon pembeli, menunjukkan pengembangan (desain) produk terbaru mereka kepada pembeli. Mereka diberi tanggung jawab dalam pengembangan bisnis perusahaan.
  • Menunjukkan kemampuan pabrik dalam mengembangkan desain baru, kepatuhan pabrik (factory compliance), serta kebijakan mutu (policy) dan kinerja mutu (performance).
  • Menghadiri pameran pakaian internasional dan exhibision dimana merupakan pasar yang paling umum bagi produsen (factory)  yang mana pembeli dan penjual dapat saling bertemu.
  • Mengelola situs website untuk tujuan pemasaran dan meningkatkan visibilitas mereka terhadap pelanggan potensial. Media sosial seperti Facebook, LinkedIn dan Twitter juga dimanfaatkan sebagai alat pemasaran.
  • Memperluas jaringan klien baru
  • Menjaga dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan cara memberikan produk yang dengan kualitas yang baik, pengiriman tepat waktu dan memberikan pelayanan berkualitas.

 

Desain

  • Departemen desain bertanggung jawab dalam pengembangan produk pakaian sesuai yang dijalankan perusahaan.
  • Desainer mengembangkan koleksi desain baru setiap musim.
  • Desainer membuat desain sesuai tren terbaru dan uji pembeli. Pada perusahaan yang besar, departemen desain memainkan peran penting dalam mempertahankan pelanggan dengan menunjukkan desain baru kepada pembeli mereka di setiap musim.
  • Desainer mengelola dan mengembangkan perbendaharaan kain, benang, aksesori, dan pakaian.
  • Retail pakaian atau merek (brand) pakaian tertentu yang memiliki manufaktur atau mampu memproduksi sendiri, biasanya memiliki departemen desain untuk selalu berinovasi dan mengembangkan desain baru.

 

Merchandiser (MD)

Departemen Merchandising bekerja sebagai mediator antara produsen (pabrik garmen) dan pembeli. Mereka berkoordinasi dengan pembeli mengenai pesanan, pengiriman sampel garmen terkait dengan persetujuan (buyer approval), komentar/permintaan pembeli mengenai sampel dan lain-lain. Merchandiser menyiapkan bill of material (bahan-bahan atau material yang dibutuhkan untuk membuat produk), menyiapkan lembar biaya garmen dan menindaklanjuti kegiatan produksi.

Di pabrik-pabrik garmen yang besar, tim merchandising biasanya memiliki tugas dan tanggung jawab lebih spesifik seperti hanya menangani khusus sampel atau hanya menangani khusus produksi saja. Merchandiser sampel menangani tentang pengadaan sampel, berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pembeli khusus terkait sampel. Sedangkan merchandiser produksi terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan produksi, perencanaan, pengadaan, dan tindak lanjut produksi.

Hal-hal yang dilakukan merchandiser antara lain:

  • Berkomunikasi dengan pembeli
  • Memahami (review) sampel garmen
  • Mengikuti dan menindaklanjuti (develop) pengadaan sampel garmen
  • Menghitung atau menentukan biaya produk
  • Menjadwalkan pra-produksi dan produksi
  • Menyiapkan Bill of Material (BOM) dan memesan bahan
  • Pengadaan bahan baku
  • Membuat persetujuan kualitas (quality approval)
  • Mempersiapkan File Produksi
  • Mengadakan pertemuan pra-produksi (pre-production meeting)
  • Menjalankan pesanan produksi
  • Memberikan layanan purna jual (after sales services)

Pembuatan Pola (Pattern Making)

Departemen pattern making membuat pola garmen dan mendigitalkan pola ke CAD. CAD adalah singkatan dari Computer Aided Design. Departemen pembuatan pola dipimpin oleh Pattern master. Departemen pembuatan pola juga dikenal sebagai technical department.

Berikut adalah hal-hal yang dilakukan di Departemen Pembuatan Pola

  • Membuat pola
  • Grading pola
  • fitting pakaian dan koreksi pola
  • Menindaklanjuti komentar atau permintaan buyer terhadap sampel
  • Membuat pola sampel dan produksi dengan tepat atau sesuai permintaan
  • Menghitung konsumsi kain
  • Perencanaan marker

     

Sample Room

Yaitu departemen pengadaan sampel, membuat berbagai jenis sampel yang diperlukan, menyerahkan ke buyer sembari menunggu approval atau perbaikan (comment) selanjutnya. Selain memeriksa fitting sampel juga melakukan komunikasi mengenai permasalahan terkait dengan departemen produksi.

Pada pabrik-pabrik garmen yang kecil, pembuatan pola dan sampel biasanya dilakukan dalam satu departemen. Hal-hal yang dilakukan di dalam departemen pengadaan sample antara lain:

  • Memahami spesifikasi dan pengerjaan garmen
  • Membantu dalam menyiapkan bill of material untuk sampel
  • Menghitung kebutuhan konsumsi kain
  • Membuat sampel garmen dengan mengikuti proses secara lengkap dari cutting, sewing, finishing dan pemeriksaan
  • Mengukur spesifikasi ukuran semua sampel dan memeriksa kualitas sampel garmen
  • Menyiapkan laporan inspeksi kualitas, visual dan ukuran
  • Pengujian susut (shrinkage) kain yang dilakukan dalam bentuk garmen
  • Berkoordinasi dengan tim produksi perihal poin-poin penting dalam pembuatan (menjahit) pakaian

 

Penyimpanan dan Pengadaan Kain

Bertanggung jawab dalam menyediakan kain untuk proses cutting ke departemen pemotongan. Departemen ini menerima dan menyimpan semua jenis kain. Gulungan kain disimpan di rak atau di atas palet kayu.

Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan di dalam departemen ini:

  • Menyediakan bahan (kain)
  • Menerima bahan mentah (raw materials)
  • Memeriksa kain
  • Mempersiapkan shade band (potongan kecil per lot kain)
  • Pengujian dasar sifat kain
  • Menginventarisir data kain
  • Mengikuti dan mengkomunikasikan permasalahan yang terjadi ke pihak terkait
  • Melakukan komunikasi dengan supplier kain

 

   

Penyimpanan Trims dan Aksesoris (Trims and Accessory Store)

Menerima segala macam trims dan aksesoris dan menyimpannya dalam rak. Trims adalah bahan pelengkap pembuat garmen seperti benang, kancing, zipper, kain keras, manik-manik, payet, dan sebagainya. Sedangkan aksesoris adalah komponen pelengkap dalam pengemasan seperti hangtag, price tag, polybag, dan sebagainya.

Pada pabrik yang kecil atau sedang, penyimpanan kain, trims, dan aksesoris biasanya dijadikan dalam satu departemen.

Tugas dan fungsi departemen ini antara lain sebagai berikut:

  • Tempat penyimpanan trims seperti benang jahit dan aksesoris seperti aksesoris packing
  • Pengecekan trims dan aksesoris baik kualitas maupun kuantitas
  • Mengelola dan menginventarisir data penyimpanan trims dan aksesoris
  • Bertanggung jawab dalam mewarnai (celup) trims seperti twill tape
  • Menata atau menyusun trims di rak atau bin dengan rapi dan teratur sehingga mudah didapatkan apabila dibutuhkan

 

Production Planning and Control (PPC)

Departemen perencanaan dan pengendalian produksi, bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan jadwal produksi suatu pesanan. Perencanaan dan penjadwalan kegiatan produksi sangat terkait dengan ketepatan waktu dalam pengadaan bahan baku, penyelesaian produksi dan pengiriman hasil produksi.

Beberapa hal yang dilakukan dalam departemen PPC antara lain:

  • Membuat jadwal kerja
  • Perencanaan kebutuhan material (Inventarisasi)
  • Mempersiapkan produksi
  • Proses seleksi dan perencanaan
  • Mengoptimalkan fasilitas dan tempat
  • Memperkirakan kuatitas dan biaya produksi
  • Perencanaan kapasitas
  • Perencanaan Line sewing
  • Follow up produksi

 

Cutting

Departemen ini bertanggung jawab untuk memotong kain dan menyuplai ke departemen sewing. Kapasitas departemen cutting direncanakan berdasarkan kebutuhan harian line sewing. Di dalam departemen cutting terdapat kepala departemen cutting, operator cutting (pemotong), spreader (penggelar kain), pemeriksa kualitas, penyortir, penomoran dan bundling.

Hal-hal yang dilakukan di departemen cutting adalah sebagai berikut:

  • Menerima kain dari gudang penyimpanan kain
  • Merelaksasi kain (Fabric relaxation)
  • Melakukan perencanaan pemotongan
  • Menggelar kain di atas meja potong(spreading)
  • Perencanaan marker
  • Pembuatan marker
  • Melakukan pemotongan kain
  • Melakukan sortir, bundel (bundling), dan memberi nomer pada tiap lembar potongan
  • Memeriksa komponen hasil potongan
  • Menyortir panel (potongan) untuk printing dan atau embroidery
  • Melakukan potong ulang (re-cutting) panels
  • Menempelkan kain keras (fusing) pada komponen tertentu.
Gambar contoh diagram alir proses cutting

 

Sewing

Hal utama yang dikerjakan di departemen ini adalah menjahit (pakaian). Sistem produksi dan penataan layout (line) sewing yang tepat sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktivitas yang dihasilkan.

Hal-hal yang dilakukan di departemen sewing antara lain adalah sebagai berikut:

  • Menseting line sewing
  • Menjahit (garmen)
  • Menyetrika komponen garment
  • Memeriksa hasil jahitan
  • Melakukan revisi (perbaikan) jahitan
  • Dokumentasi
Gambar contoh flow proses sewing

 

Machine Maintenance

Yaitu departemen yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan mesin dan peralatannya.

Hal-hal yang dilakukan antara lain:

  • Set up mesin
  • Memperbaiki mesin jahit
  • Menjaga inventaris suku cadang mesin
  • Melakukan perawatan preventif terhadap mesin dan peralatan

 

Industrial Engineering (IE)

Departemen Industrial Engineering membantu departemen produksi dalam menentukan line, meningkatkan produktivitas dan mengukur kinerja produksi. Kegiatan utama Industrial Engineering adalah menganalisa produk, membuat buletin operasional, menghitung SAM (Standard Allowed Minute) garmen, dan membuat layout. Mereka mengambil data produksi dan menyiapkan laporan produksi harian.

Pada umumnya departemen IE melakukan hal-hal berikut:

  • Memperkirakan SAM (Standard Allowed Minute) suatu style pakaian baru untuk memperhitungkan biaya yang diperlukan
  • Menghitung konsumsi benang yang dibutuhkan
  • Memberikan rincian operasional berdasarkan SAM, target tiap operasi dan style untuk suatu pesanan
  • Pemilihan mesin dan alat bantu kerja, penentuan jumlah mesin dalam suatu operasi tertentu
  • Perbaikan suatu metode melalui studi metode
  • Perhitungan waktu (time study) pengerjaan operator
  • Menghitung kapasitas (capacity study) operator
  • Keseimbangan Line (Line balancing)
  • Menghitung biaya (tenaga) kerja
  • Mengembangkan metode produksi dengan rinci, mulai dari detil gerakan manual hingga penggunaan teknologi
  • Mendokumentasikan semua metode
  • Upaya meningkatkan kinerja operator
  • Program pelatihan operator
  • Sistem kontrol produksi

 

Washing

Terdapat beberapa jenis garmen yang membutuhkan proses cuci (washing) setelah dijahit, tujuannya antara lain untuk menghilangkan debu, tanda marker, memberikan tampilan yang bersih pada pakaian, dan memberikan efek-efek tertentu.

Departemen washing bertanggung jawab dalam mencuci garmen, panel atau potongan kain (jika diperlukan), dan mencuci sampel pakaian sesuai permintaan.

Finishing

Proses finishing adalah pengerjaan terhadap garmen yang telah selesai dijahit sebelum dikemas ke dalam polybag. Proses finishing meliputi pemangkasan benang (trimming), pemeriksaan pakaian dan menyetrika. Departemen finishing di pabrik garmen biasanya bekerja berdampingan dengan departemen pengepakan (packing). Pelipatan, pemberian tag (tagging) dan pengepakan pakaian dilakukan di departemen finishing. Berdasarkan kategori produknya, proses pengerjaan di area finishing dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Hal-hal yang dikerjakan di departemen finishing antara lain:

  • Pemangkasan benang (trimming)
  • Pasang kancing dan membuat lubang kancing
  • Memeriksa garmen
  • Menghilangkan/membersihkan noda
  • Menyetrika garmen
  • Melipat garmen dan memasang tag (tagging)
  • Mengemas garmen (packing)
  • Berkomunikasi dengan departemen internal
Gambar contoh diagram alir finishing garmen

 

Quality Control (QC)/ Quality Assurance (QA)

Tanggung jawab departemen ini adalah pengendalian dan penjaminan mutu produk.

Beberapa job description dari bagian pengawasan kualitas ini adalah: 

  • Melakukan koordinasi dengan perwakilan buyer ketika order datang dalam hal memastikan kualitas produk garmen.
  • Menerima dan melakukan inspeksi bahan baku (kain dan benang).
  • Melakukan pemeriksaan production pilot dan produk dari produksi massal. Biasanya ada pembagian QC, antara lain:
    • QC in line, adalah personel QC yang berada di setiap line sewing dan melakukan pengecekan di setiap operasi sewing.
    • QC end line, adalah personel QC yang berada di ujung proses sewing line dan memeriksa satu bagian produk garmen secara keseluruhan. Jika dijumpai cacat produk atau defect akan dikembalikan ke sewing line dengan segera untuk dilakukan perbaikan.
    • Quality Assurance (QA), sub bagian ini di beberapa perusahaan ada yang berdiri sendiri, QA bertugas untuk melakukan audit terhadap hasil pekerjaan produksi dan hasil checking QC

 

 

Departemen pendukung (Supporting department)

Adalah departemen pada pabrik garmen yang tidak terlibat secara langsung dalam produksi garmen tetapi mendukung tim produksi garmen untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lancar.

Departemen pendukung yang diperlukan antara lain:

  • Akuntansi,
  • EDP,
  • Pengiriman (shipping) dan dokumentasi,
  • Sumber daya manusia (HRD) dan Administrasi.

Akuntansi

  • Bagian akuntansi menyiapkan dan membayarkan penggajian karyawan,
  • Menyimpan catatan pembayaran supplier dan menindaklanjuti pembayaran tertunda dari pembeli. Departemen ini terlibat dalam semua jenis pembayaran dan manajemen kas.

Human Resource and Administration

  • Departemen ini memperhatikan masalah sosial karyawan, perekrutan dan kesejahteraan karyawan.
  • Memantau catatan kehadiran karyawan.
  • Menangani masalah ketenagakerjaan
  • Kepatuhan manufaktur dan sosial (factory compliance and social compliance)
  • Orientasi karyawan baru

Electronic Data Processing (EDP)

Mereka berfokus pada perangkat lunak dan sistem jaringan komputer perusahaan. Pabrik garmen memanfaatkan peralatan elektronik seperti komputer, printer, sistem Barcode, dan sebagainya.

Hal-hal yang dilakukan di departemen ini antara lain:

  • Pengadaan barang-barang elektronik
  • Pemeliharaan kerusakan komputer dan perangkat keras lainnya
  • Mengelola aktivitas internet, menjaga kelancaran mail system dan internet
  • Pelaksanaan pengamanan, pemeliharaan sistem komputer dan database perusahaan

Shipping and documentation

Departemen pengiriman dan dokumentasi menyiapkan dokumen terkait pengiriman. Mereka berkomunikasi dengan pembeli untuk proses pengiriman dan mengirimkan produk ke pembeli. Mereka bertanggung jawab untuk mengarsipkan korespondensi terkait.

 

 

 

Referensi:

  • www.onlineclothingstudy.com
  • ordnur.com

4 komentar untuk “Pengetahuan Dasar Manufaktur Garmen”

  1. Pingback: Teknik Cutting Industri - fesyendesign.com

  2. Pingback: Desain, Pola, dan Marker di Industri Garmen - fesyendesign.com

  3. Pingback: Proses Penjahitan dan Pengemasan Industri Garmen - fesyendesign.com

  4. Pingback: Quality Control Produksi Kemeja - fesyendesign.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *